--> SSV: Serikat Santo Vinsensius Melawi | SPMDKS
iklan image

SSV: Serikat Santo Vinsensius Melawi

SSV: Serikat Santo Vinsensius - Organisasi Kerasulan Awam



1. LATAR BELAKANG
Serikat Santo Vinsensius de Paul atau di Indonesia disebut Serikat Santo Vinsensius (SSV) merupakan organisasi internasional kaum awam Katolik yang pertama kali di dunia. Keberadaannya diakui secara resmi oleh gereja melalui Paus Gregorius XVI. Sejak tahun 1845 Gereja memperkaya SSV dengan indulgensi yang berharga. Organisasi ini berasal dari awam, untuk awam dan oleh awam. SSV didirikan oleh Beato Frederic Ozanam (saat usia 20 tahun) dan kawan-kawannya ketika kuliah di Universitas Sourbonne, Paris pada tanggal 23 April 1833. SSV diilhami oleh pemikiran dan karya Santo Vinsensius de Paul yang hidup 2 abad sebelumnya serta berada di bawah perlindungannya.

Para pendiri SSV adalah awam Katolik sejati yang bersemangat mewujudkan rahmat dari Sakramen Babtisnya sebagaimana diteguhkan oleh Konsili Vatikan II lebih dari seratus tahun kemudian. Tujuan awal dari SSV adalah meneguhkan iman dan membangkitkan kasih dalam diri kaum muda (pengudusan generasi muda) melalui karya nyata dengan mengunjungi kaum miskin di rumahnya. Pada waktu itu banyak kaum muda Katolik yang tidak beriman karena pengaruh Revolusi Perancis dan banyak diantara mereka yang antipati terhadap gereja. Mereka beranggapan bahwa di masa lalu Gereja telah berbuat banyak untuk kemanusiaan, namun apa yang dilakukan Gereja saat itu ketika rakyat demikian menderita?. Menanggapi situasi ini, Ozanam dan kawan-kawannya berusaha menghidupkan kembali iman katolik dalam diri kaum muda melalui tindakan nyata. Seperti diungkapkan Ozanam: “ Tujuan utama kita tidak hanya membantu orang miskin; ini hanyalah sarana untuk mencapai tujuan.Tujuan kita sesungguhnya ialah memelihara dalam diri kita iman Katolik secara murni dan menyalurkannya kepada orang lain melalui saluran cinta kasih. Cinta kasih mengajar kita bahwa jika kita mengunjungi orang miskin, kita lebih banyak menerima daripada memberi”.
Tindakan kasih ini merupakan awal berdirinya SSV. Tepat 110 tahun setelah Ozanam meninggal, Konsili Vatikan II menandaskan mendesaknya kebutuhan kerasulan awam yang telah diprakarsai oleh Ozanam dan para anggota SSV. Hal ini dinyatakan dalam Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja (Lumen Gentium) dan dalam dekrit tentang Kerasulan Awam (Apostolicam Actuositatem). Pada tanggal 22 Agustus 1997, Frederic Ozanam dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II. Ozanam merupakan salah satu pelopor gerakan sosial yang berpuncak pada Ensiklik Rerum Novarum dan ditunjuk sebagai Model Hidup Kristiani yang berkecimpung dalam kerasulan awam di bidang sosial.

Saat ini, SSV hadir di 141 negara dengan jumlah anggota kurang lebih 700.000 orang. Keanggotaan SSV bersifat katolik, terbuka bagi siapa saja (pria, wanita, tua muda dan dari semua profesi) yang mau menghayati imannya dalam mengasihi dan mempersembahkan dirinya bagi sesama yang miskin. Anggota SSV (disebut juga Vinsensian) berusaha memberi kesaksian tentang cinta kasih Kristus dengan doa, renungan Kitab Suci, ajaran gereja dan melalui kehidupan sehari-hari di dalam hubungannya dengan yang membutuhkan. Para Vinsensian berkarya dalam kelompok kecil yang disebut konferensi. Konferensi dapat dijumpai dalam berbagai kelompok sosial, misalnya paroki, sekolah, gerakan kaum muda, universitas, seminari, asrama dan sebagainya. Konferensi-konferensi dipersatukan dalam Dewan Daerah. Dewan –Dewan Daerah dipersatukan dalam Dewan Wilayah. Dewan-Dewan Wilayah dipersatukan dalam Dewan Nasional. Dewan-Dewan Nasional dipersatukan dalam Dewan Umum di Paris.

2. SSV DI INDONESIA
Di Indonesia SSV berdiri pada tanggal 19 Juli 1963 atas prakarsa alm. Rm Gerard Boonekamp CM di Kediri. Saat ini terdapat 8 Dewan Wilayah, 31 Dewan Daerah dan kurang lebih 431 konferensi, . Konferensi SSV dapat dijumpai di Jakarta, Jawa Barat (Bogor, Bandung, Sukabumi, Garut ), Jawa Tengah ( Yogyakarta, Klaten, Dalem, Solo, Salatiga), Jawa Timur (Surabaya, Madiun, Kediri, Ngawi, Magetan, Malang, Jember, Banyuwangi, Probolinggo, Tulungagung, Jombang, Blitar, Tuban, Blora, Cepu, Bojonegoro), Madura (Sumenep) , Bali, Maluku, Medan, Lampung ( Bandar Lampung, Lampung Utara, Lampung Tengah, Tanggamus), Kalimantan (Nanga Pinoh, Banjarmasin), Sulawesi Selatan (Makale & Palopo), dan NTT (Flores, Maumere, Lembata, Kupang, Belu, Alor, Wolowaru, Nusa Lontar).

Konferensi terdiri dari 6-15 orang yang berusaha memperdalam imannya, hidup sebagai saudara dan sahabat melalui pertemuan secara tetap dan teratur setiap minggu/2 minggu sekali. Pertemuan diawali dengan doa pembukaan; bacaan rohani, renungan oleh Penasehat rohani, sharing; pembacaan dan pengesahan notulen pertemuan yang lalu; presensi; laporan bendahara; pembahasan surat- menyurat; laporan tugas/kunjungan; laporan proyek; kolekte rahasia; pembagian tugas dan doa penutup. Pertemuan berlangsung 1-1,5 jam. Hasil pertemuan ditindaklanjuti dengan karya.
Karya utama SSV adalah kontak pribadi secara langsung untuk menjalin persahabatan dengan orang miskin. SSV mencari dan menemukan mereka yang terlantar atau terlupakan. Kontak ini diwujudkan dalam mengunjungi orang-orang miskin di rumahnya, rumah sakit, panti asuhan, panti jompo, penjara, tuna wisma, korban bencana alam, dll secara berdua-dua. Tidak ada pelayanan kasih yang asing bagi SSV, termasuk semua bantuan untuk meringankan penderitaan, memajukan martabat manusia dan keutuhan pribadi mereka dalam semua dimensi. Melalui kunjungan, anggota SSV menjumpai Kristus dalam diri orang miskin ” Apa yang kamu lakukan bagi saudara Ku yang paling hina ini, kamu lakukan juga bagi Ku.” ( Mat 25:40 ). St. Vinsensius berkata “Orang-orang miskin adalah tuan dan guru kita.” Ozanam menambahkan, “Bila kita diberkati oleh orang miskin berarti kita diberkati oleh Tuhan sendiri”.

Kunjungan/kontak langsung dengan orang miskin secara pribadi merupakan pekerjaan yang sangat pokok bagi SSV, dan hal ini merupakan titik pangkal dari pekerjaan-pekerjaan lainnya. Melalui kunjungan , para Vinsensian dapat mengenal dan mengasihi serta memahami sungguh-sungguh si miskin dan mengusahakan bantuannya. Bantuan bukan hanya bersifat sesaat namun diusahakan untuk memperbaiki keadaan yang menyebabkannya . Bantuan dapat berupa bantuan sandang (pakaian yang masih layak pakai), pangan (sembako, perbaikan gizi, warung murah), papan (perbaikan rumah sederhana, pinjaman sewa rumah sederhana), pendidikan (beasiswa, bimbingan belajar, bantuan alat tulis & seragam, kursus ketrampilan, perpustakaan), ekonomi (bantuan modal usaha kecil, pemasaran hasil usaha), kerohanian (pendalaman iman, rekreasi rohani), kesehatan (pengobatan murah, penyuluhan hidup sehat, rujukan ke RS/poliklinik). Bantuan ini disesuaikan dengan kemampuan konferensi dan hasil dari kunjungan.

SSV tidak memberikan bantuan dana dalam jumlah yang besar. Para Vinsensian menggali dana melalui para donatur baik tetap maupun insidental, kolekte rahasia setiap kali pertemuan, hasil usaha konferensi (berjualan makanan, parsel, mengadakan ziarah untuk umat, malam kesenian menggalang dana di sekolah, dll). Seturut teladan St. Vinsensius, para Vinsensian berusaha memperlakukan para donatur sebagai saudara dan sedapat mungkin melibatkan mereka dalam kerasulan SSV demi perkembangan kasih dan imannya untuk menemukan wajah Tuhan dalam orang miskin yang dilayani.
Sebagai organisasi kerasulan awam, SSV membutuhkan pimpinan rohani dari gereja. Seperti yang tertuang dalam Apostolicam Actuositatem (AA 24) bahwa antara hierarki dan awam harus terjalin kerja sama yang baik. Kaum awam wajib mematuhi sepenuhnya Pimpinan Gereja yang lebih tinggi. Rasa hormat terhadap hirarki ditunjukkan oleh SSV dengan perlunya bimbingan dari penasihat rohani (imam, biarawan/wati) yang tertuang dalam Anggaran Dasar SSV Indonesia. Penasihat Rohani berperan menyemangati kehidupan rohani dan karya kerasulan para Vinsensian dengan menghadiri pertemuan konferensi secara teratur, berdiskusi dan memberi nasihat yang perlu dalam hal pengembangan rohani. SSV juga wajib memberikan laporan mengenai kegiatannya kepada pastor paroki tempat SSV berkarya (sekali pun tidak ada hubungan struktural dan tidak diminta).

SSV merupakan bagian dari Keluarga Vinsensian (KEVIN). Sebagai KEVIN awam SSV amat membutuhkan dukungan dan bimbingan dari KEVIN religius (CM, FC, BHK, CMM, PK, SCMM, PMY, KYM, ALMA, SCSJ ). Saat ini banyak konferensi, Dewan Daerah maupun Dewan Wilayah yang masih belum mempunyai Penasehat Rohani sehingga SSV terlihat kurang gregetnya (kehilangan rohnya). Alasannya sulit menemukan Penasehat Rohani yang mau terlibat dan mempunyai hati untuk SSV entah karena kesibukan, kurang tertarik dengan para Vinsensiannya atau juga kurang berminat berkecimpung dalam karya sosial. SSV amat bersyukur bila ada di antara anggota KEVIN religius yang tertarik dan berminat untuk terlibat mendampingi sebagai penasihat rohani sehingga SSV lebih dapat mendalami dan mengembangkan kehidupan rohaninya selaras dengan karisma rohani Vinsensius dalam kerasulannya terhadap orang miskin.

3. TUJUAN
  1. Mengkuduskan para anggota dengan mengembangkan cinta kasih kepada Tuhan dan sesama, dengan mengikuti teladan Kristus yaitu mencintai sesama.
  2. Memberikan kesaksian tentang kebenaran iman kristiani.
  3. Membangkitkan kasih persaudaraan dengan cara berkumpul dalam pertemuan atau rapat mingguan.


4. ARTI LOGO
  1. Gunungan menggambarkan Pelayanan SSV didasarkan pada persaudaraan, iman dan karya.
  2. Simpul Pita menggambarkan persatuan dan kesatuan hati di antara anggota Serikat dan juga persatuan dengan kaum miskin
  3. Simpul pita yang membentuk gambar ikan adalah simbol kristianitas dan secara khusus menggambarkan kehadiran Serikat Sosial Vinsensius
  4. Mata Ikan adalah Mata Allah yang waspada mencari dan menolong orang miskin dan tersisih yang berada di tengah-tengah kita
  5. Lingkaran berarti peraturan SSV bersifat internasional atau berlaku untuk seluruh dunia

5. SSV DI NANGA PINOH

SSV Konferensi St. Petrus Nanga Pinoh didirikan pada tanggal 25 Nov 2006. Berawal dari sekedar kumpul - kumpul anak muda  dengan tujuan kumpul untuk makan-makan. Perkumpulan kaum muda ini akhirnya sampai juga di telinga Romo Prajoko, akhirnya Romo Prajoko menyampaikan usulan melaluli saudara Petrus Asin beliau berkata : "Dari pada kalian berkumpul seperti itu, ada baiknya kalian membentuk kelompok SSV saja. Dengan tujuan untuk membantu orang-orang miskin di sekitar".

Atas usulan Romo Prajoko tadi para pemuda yang niatnya cuma kumpul untuk makan - makan menjadi sebuah perkumpulan SSV. Diawal berdiri SSV Nanga Pinoh di Ketuai oleh Bpk. Taufik dengan anggotanya Pak. Bastian, Candra Tju dan Wandi sampai dengan sekarang.

Seiring berjalannya waktu, SSV Nanga Pinoh anggota yang bergabung juga semakin bertambah. Begitu juga dengan para donatur bagi SSV saat ini mencapai 60 orang. Baik itu donatur dalam kota maupun donatur luarkota. Sebuah kerja yang sangat luarbiasa bukan.
 
Sesuai dengan Visi dan Misinya SSV Nanga Pinoh hadir sebagai bagian dari gereja pelopor kaum miskin. SSV hadir tidak hanya dalam linkungan paroki tapi juga lingkungan diluar paroki. Adapun karya kerasulan awam yang dilakukan SSV Nanga Pinoh adalah :
- Mengunjungi/Membantu orang yang kekurangan
- Mendoakan orang sakit
- Mendampingi dan pemberi semangat bagi orang-rang yang membutuhkan.
- Memberi bantuan kepada orang - orang tidak mampu.

Serta masih banyak lagi karya - karya lainnya yang sudah SSV Nanga Pinoh lakukan.

Dari 2006 - sekarang SSV Nanga Pinoh hadir di lingkungan geraja Katolik khusnya Paroki SPMDKS Nanga Pinoh. Kepengurusan pun kini dipercayakan kepada generasi muda yaitu :

Ketua    : Wandi
WaKa    : Rudi Suyanto
Bendahara    : Ibu. Sumarni Taufik
Bendahara    : Vivi Yusi



  


COMMENTS

BLOGGER
Nama

Artikel Umat,1,Babtis,1,Buku,6,Cerpen,4,Doa,16,Download,10,Event,27,Film,5,Foto,15,Historia,2,JMV,2,Katekese,36,Kerahiman Ilahi,1,Kesaksian,4,Komuni,2,Kosakata,1,Kring,7,Misdinar,2,OMK,6,Paroki,1,Pastoral,4,Pengumuman,1,Pernikahan,5,Pesan Paus,1,PK,2,Podcast,1,Profil Imam,1,Renungan,19,SEKAMI,12,SSV,1,Stasi,14,Uskup,1,Video,13,Warta Paroki,112,WK,3,
ltr
item
SPMDKS: SSV: Serikat Santo Vinsensius Melawi
SSV: Serikat Santo Vinsensius Melawi
SSV: Serikat Santo Vinsensius - Organisasi Kerasulan Awam
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjqPzJkufRm7CgRe0ldVe5tdPlJ7TxA4hoegVSeTx5LOAkfy_r-R3asr7bWPpal1B7NJIAuZ_omC1dbwBtOY5Fnzb-vVsWPzOSSZhWQ21O1poTr-NhAvc41hJqF3PlRuiPqKoLgNHadsx-Lp6VlYzQXXvJ5dd0B9VN8oLwt5WQ4f4ITnQEch-WXhfx-FA=w584-h287
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjqPzJkufRm7CgRe0ldVe5tdPlJ7TxA4hoegVSeTx5LOAkfy_r-R3asr7bWPpal1B7NJIAuZ_omC1dbwBtOY5Fnzb-vVsWPzOSSZhWQ21O1poTr-NhAvc41hJqF3PlRuiPqKoLgNHadsx-Lp6VlYzQXXvJ5dd0B9VN8oLwt5WQ4f4ITnQEch-WXhfx-FA=s72-w584-c-h287
SPMDKS
https://spmdks.blogspot.com/2022/02/ssv-serikat-santo-vinsensius-melawi.html
https://spmdks.blogspot.com/
https://spmdks.blogspot.com/
https://spmdks.blogspot.com/2022/02/ssv-serikat-santo-vinsensius-melawi.html
true
6282355287148803273
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content